Difusi dan Osmosis
1.
Ghirana Hananita Dauratri
2.
Jezzi Anbiya Renakim
3.
M. Etsa Panggayuh
4.
Nur Aulia Titan Maulidiah
5.
Salwa Nursalsabila
6.
Satria Fajri
Kelompok : 1
Kelas : XI MIPA Olympiade
Guru Pembimbing : Ibu Hepi Yuspita
S.Pd
SMA MUHAMMADIYAH 1 PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2015-2016
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami haturkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, atas segala karunia dan berkat-Nya lah, kami dapat menyelesaikan
kegiatan praktikum serta penulisan laporan
praktikum mengenai Difusi dan Osmosis ini. Kami juga mengucapkan banyak
terima kasih atas pemberian sarana dan prasarana praktikum, kepada pihak
sekolah. Adapun tujuan daripada pembuatan laporan ini adalah sebagai salah satu
tugas biologi yang diberikan oleh Ibu Hepi Yuspita. Kami berharap agar laporan
ini dapat berguna serta bermanfaat di masa yang akan datang dan dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Segala kekurangan
dalam proses pemuatan dan penyusunan laporan ini merupakan bentuk daripada
proses pembelajaran bagi kami. Kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca, agar pada penyusunan laporan – laporan selanjutnya,
kesalahan maupun kekurangan seperti pada laporan saat ini dapat diminimalisir.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan ini masih terdapat banyak kekurangan
baik dalam penyajian isi maupun tulisan. Namun pada akhirnya diharapkan
agar laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Palembang, September 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Pendahuluan
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita berhadapan dengan peristiwa difusi dan osmosis, baik kita sadari maupun tidak kita sadari. Contohnya pada saat kita menyeduh teh celup dalam kemasan kantong, warna dari teh tersebut akan menyebar. Hal ini disebabkan oleh konsentrasi teh dalam gelas lebih kecil dibandingkan dengan konsentrasi teh yang ada di dalam kantong teh tersebut. Peristiwa tersebut sering kita sebut sebagai difusi.
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita berhadapan dengan peristiwa difusi dan osmosis, baik kita sadari maupun tidak kita sadari. Contohnya pada saat kita menyeduh teh celup dalam kemasan kantong, warna dari teh tersebut akan menyebar. Hal ini disebabkan oleh konsentrasi teh dalam gelas lebih kecil dibandingkan dengan konsentrasi teh yang ada di dalam kantong teh tersebut. Peristiwa tersebut sering kita sebut sebagai difusi.
Begitu pula pada tumbuhan, yang
menyerap air dan zat hara yang diperlukan dari lingkungan melalui proses
difusi, osmosis, maupun imbibisi. Peristiwa tersebut dapat berlangsung dengan
baik jika terdapat perbedaan tekanan potensial air yang sangat besar antara
larutan di luar sel tumbuhan dengan larutan di dalam sel tumbuhan tersebut.
Tumbuhan mempunyai membran plasma
yang jika dimasukkan dalam larutan dengan konsentrasi tinggi akan mengalami
plasmolisis, yaitu terlepasnya membran plasma dari dinding sel akibat tekanan
osmotik.
Pada sel dapat dibedakan menjadi
transport pasif dan transport aktif. Transport pasif tidak memerlukan energi,
sedangkan transport aktif memerlukan energi. Transport pasif dapat dibedakan
menjadi difusi dan osmosis. Sedangkan
transport aktif meliputi transport pompa ion, endositosis, dan eksositosis.
Difusi merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam
pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi
rendah.Contoh peristiwa difusi yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan
teh tawar.
Kecepatan difusi ditentukan
oleh : jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik dan jumlah celah pada
membran sel.
Sedangkan Osmosis
merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi
pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran
diferensial permeabel. Contoh peristiwa osmosis adalah kentang yang dimasukkan
ke dalam air garam.Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat
secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat
yang lebih cair.Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya
pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan
konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor.Tekanan osmotic
merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada
konsentrasi zat terlarut dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.Jika sel
ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik) terhadap cairan sel
mengkerut.Peristiwa ini disebut plasmolisis.
Difusi terjadi atas respon terhadap
perbedaan konsentrasi.Konsentrasi adalah sejumlah zat atau partikel per unit
volum. Suatu perbedaan terjadi, apabila terjadi perubahan konsentrasi dari
suatu keadaan ke keadaan yang lain. Selain perbedaan konsentrasi, perbedaan
dalam sifat dapat juga menyebabkan difusi.
Angkutan dalam sel tergantung pada
permeabilitas selektif dari dari membran.Permeabilitas selektif ini
mengendalikan pergerakan senyawa terlarut (larutan) dalam sel dan cairan ekstra
seluler.Cairan cenderung berdifusi dan ketika melewati membran terjadi angkutan
pasif.Difusi cairan inilah yang disebut osmosis.Osmosis sangat ditentukan oleh
potensial kimia air atau potensial air, yang menggambarkan kemampuan molekul
air untuk dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volum air akan memiliki
kelebihan energi bebas dari volum yang sedikit, di bawah kndisi yang sama.
Energi bebas suatu zat per unit jumlah, terutama per berat gram molekul (energi
bebas mol-1) disebut potensial kimia.Potensial kimia zat terlarut kurang lebih
sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya.Zat terlarut yang berdifusi
cenderung untuk bergerak dari daerah yang berpotensi kimia lebih tinggi menuju
daerah yang potensial kimianya lebih kecil.
Percobaan kali ini dilakukan dengan
latar belakang adanya berbagai perstiwa yang berkenaan dengan difusi dan
osmosis dalam tubuh makhluk hidup.Melalui kegiatan ini, kita dapat lebih
memahami bagaimana mekanisme perpindahan zat yang terjadi antar sel di dalam
makhluk hidup itu sendiri.
Rumusan
Masalah
1. Apa saja gejala dari difusi?
2. Apa saja gejala dari osmosis?
3. Apa saja gejala dari plasmosis?
1. Apa saja gejala dari difusi?
2. Apa saja gejala dari osmosis?
3. Apa saja gejala dari plasmosis?
Tujuan
Penelitian
1. Untuk mengetahui gejala dari difusi?
2. Untuk mengetahui gejala dari osmosis?
3. Untuk mengetahui gejala dari plasmosis
1. Untuk mengetahui gejala dari difusi?
2. Untuk mengetahui gejala dari osmosis?
3. Untuk mengetahui gejala dari plasmosis
Manfaat Penelitian
1. Diperolehnya informasi mengenai gejala dari difusi?
2. Diperolehnya informasi mengenai gejala dari osmosis?
3. Diperolehnya informasi mengenai gejala dari plasmosis?
1. Diperolehnya informasi mengenai gejala dari difusi?
2. Diperolehnya informasi mengenai gejala dari osmosis?
3. Diperolehnya informasi mengenai gejala dari plasmosis?
Landasan
Teori
Osmosis berasal dari kata os artinya
lubang dan move artinya pindah, maka osmosis adalah mengalirnya zat cair
melalui membran (dinding yang sangat tipis).Zat cair akan selalu mengalir dari
larutan yang kadarnya kuat ke larutan yang kadarnya rendah. Sedangkan Difusi
berasal dari kata diphus yang artinya menyebar. Difusi merupakan transport
menurun yang artinya materi yang berasal dari daerah berkosentrasi tinggi ke
daerah yang berkosentrasi rendah. Cairan sel biasanya bersifat hipertonis dan
cairan di luar sel bersifat hipotonis, sehingga air akan mengalir dari luar ke
dalam sampai keduanya bersifat isotonis.
Difusi adalah peristiwa
mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi
tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.Contoh yang sederhana adalah
pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh
lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara. Difusi dipermudah
dengan saluran protein substansi seperti asam amino, gula, dan substansi
bermuatan tidak dapat berdifusi melalui membran plasma.Substansi-substansi
tersebut melewati membran plasma melalui saluran yang dibentuk oleh protein
dimana protein yang membentuk saluran ini merupakan protein integral.
Difusi dipermudah dengan protein
pembawa proses difusi ini melibatkan protein yang membentuk suatu saluran dan
mengikat substansi yang ditranspor. Protein
ini disebut protein pembawa. Protein pembawa biasanya mengangkut molekul
polar misalnya asam amino dan glukosa.Osmosis adalah perpindahan air melalui
membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih
pekat.Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh
zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.Osmosis
merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi
bagian dengan konsentrasi yang lebih encer.Gaya per unit luas yang dibutuhkan
untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk
ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan
turgor.Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini
bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu
sendiri.
1) Mekanisme difusi
Difusi sederhana melalui membrane
berlangsung karena molekul -molekul yang berpindah atau bergerak melalui
membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid
bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul
larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan
organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel
terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil
khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran
melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran,
semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter
lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu,
molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa
garam – garam mineral , tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi
memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membran.
2) Mekanisme osmosis
Jika di dalam suatu bejana yang
dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan
oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas
air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang
berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan
yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa
yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air
berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang
konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang
konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam
sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis.sedangkan larutan yang konsentrasinya
sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang
terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di
dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Difusi dan osmosis adalah termasuk
transport pasif artinya transport yang tidak memerlukan energi (ATP)
Metode penelitian
Alat
·
Osmometer
·
Statif
·
Gelas beker 200 mL dan 500 mL
·
Penggaris
Bahan
Bahan
·
Sirup berwarna merah
·
Kentang
·
Air
·
Larutan gula
·
Tinta printer
Cara Kerja :
I. Difusi
I. Difusi
B.
Masukkan 1 sendok teh sirup merah ke dalam air
tersebut
C.
Amatilah perubahan warna air di dalam gelas beker, dan
catatlah waktu yang diperlukan hingga perubahan warna merata
No comments:
Post a Comment